Saturday, May 27, 2017

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Fikom UNTAR dengan ISKI


Pada Selasa (23/5), Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) kedatangan tamu istimewa yaitu Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Yuliandre Darwis. Ph. Dalam kunjungannya,  Ketua Umum ISKI meminta para mahasiswa ilmu komunikasi tidak sekedar menjadi follower namun harus melalukan upaya yang dapat memperkuat branding diri.  Perkembangan global yang saat ini terjadi harus dimaknai adanya perubahan pada pola komunikasi.  Lulusan Ilmu komunikasi harus mampu menghadapi fenomena komunikasi yang berkembang.   
Suasana perkuliahan saat kuliah umum bersama Ketua Umum ISKI Yuliandre Darwis.,Ph.D

“Kalian harus menyadari bagaimana perubahan besar yang terjadi dalam ilmu komunikasi saat ini”, tambahnya.   Ketua Umum ISKI itu juga meminta para mahasiswa ilmu komunikasi tidak sekedar menjadi follower namun harus melalukan upaya yang dapat memperkuat branding diri kita.
Dalam kuliah umum, Yuliandre Darwis, narasumber yang juga berjabatan sebagai Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat memberi gambaran mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi sarjana ilmu komunikasi saat ini.  Salah satu tantangan yang dianggap sangat mengancam adalah banyaknya sarjana ilmu lain yang mengambil peluang profesi sarjana ilmu komunikasi. 
Sementara menurut Dekan Fikom Dr. Riris Loisa, tantangan yang dihadapi oleh sarjana Ilmu Komunikasi sekarang adalah perkembangan teknologi komunikasi yang membuka begitu banyak peluang. 
Selain diisi dengan perbincangan dengan narasumber, kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk penandatangan perjanjian kerja sama Fikom dan ISKI.  Kedua institusi sepakat untuk melakukan berbagai kegiatan untuk dapat memberi kontribusi pada perkembangan ilmu komunikasi di Indonesia.

Ketua Umum ISKI Yuliandre Darwis.,Ph.D dan Dekan Fikom Dr. Riris Loisa serta Pudek II Drs. Widayatmoko MM usai penandatanganan perjanjian kerja sama


Friday, May 26, 2017

Cross Disciplinary Approaches to Analyzing Flood in Jakarta



Untar dan Northeastern University (AS) mengadakan kegiatan bersama dalam bentuk  riset dan workshop bertopik “Cross Disciplinary Approaches to Analyzing Flood Risk in Jakarta”. Acara yang dilaksanakan di Ruang Seminar Lt. 6 Gedung Utama Kampus I Untar ini berlangsung selama dua hari mulai dari tanggal 22 Mei 2017.
Dengan pembicara adalah Gugun Muhammad (Urban Poor Consortium), Irendra Radjawali (Bonn University), Arya Muhammad Nuhan (Eidara Matadata Presisi), Elisa Sutanudjaja (Rujak), Heri Andreas (Bandung Institute of Technology), Peter Letitre (Deltares), Auroop Ganguly (Northeastern University), Wied Winaktoe (UNTAR), Pritta Andrani (Petabencana), Mahardika Fadmastusi (Petabencana), Nashin Mahtani (Petabencana), Alldo Fellix Januardy (Jakarta Legal Aid), Ernan Rustiadi (Bogor Agricultural University), Kemal Taruc (UNTAR), Yu Sing (Akanoma Studio), Ivana Lee (Community Architect), Lizzy Warner (Northeastern University), serta moderator oleh Alessandra Renzi (Northeastern University), Kian Goh, Gavin Shatkin, mereka membahas permasalahan banjir dari berbagai perpektif dan hasil riset.

Tekhnik Sipil Untar, Runner Up "OptimizeYour Materials for Greener Concret

Ivan Pratama, Cynthia Hindrawan, Renaldo Bunaidi runner up lomba Kuat Tahan Beton 2017
Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik Untar menjadi runner up pada Lomba Kuat Tahan Beton (LKTB) 2017 yang diselenggarakan oleh Universitas Kristen Petra Surabaya (UKPS). Tim Untar yang beranggotakan 3 orang; Renaldo Bunaidi, Ivan Pratama, dan Cynthia Hindrawan  berkompetisi membuat beton terutama dalam hal Green Concrete. Lomba yang bertemakan “Optimize Your Materials for Greener Concrete” ini berlangsung pada 21-22 April di UKPS dengan partisipasi 65 tim dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.





Ancaman Proxy War


Senin (15/5 ) BEM Untar menyelenggarakan Tarumanagara National Seminar (TSN) dengan tema “Proxy War dan Ancaman bagi Kebhinekaan” di Auditorium Kampus Untar.
Seminar yang dihadiri oleh pembicara terkenal seperti Staf Ahli Menkopolhukam Laksamana Muda TNI Dr. Suryo Wiranto, SH., MH dan Staf Presiden Bidang Komunikasi Politik dan Desiminasi Informasi Agustinus Eko Raharjo, S.Sos., M.I.Kom. ini memaparkan bahwa ancaman proxy war sebagai sebuah perang tanpa bentuk dianggap dapat mengancam keutuhan Indonesia yang memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam sambutannya, Sekretaris Pengurus Yayasan Tarumanagara Dr. Ariawan Gunadi SH., MH mengatakan bahwa Untar selalu menjaga semangat kebhinekaan.

Seminar ini dihadiri oleh Rektor Prof. Dr. Agustinus Purna Irawan, Kepala Sekretariat Rasji., SH.,MH., Direktur Kemahasiswaan dan Alumni dr. Adianto., M.Sc, dosen dan mahasiswa serta dimoderatori oleh Agustina Hermanto S.Kom., MH.

http://untar.ac.id/kegiatan-mahasiswa/

Tuesday, May 23, 2017

Sejarah dan Visi Misi UNTAR


TARUMANAGARA DAN SEJARAHNYA

Pada tahun 1959, berdirinya Yayasan Tarumanagara pada 18 Juni 1959. Berdirinya Perguruan Tinggi Ekonomi Tarumanagara, Jurusan Ekonomi Perusahaan, sebagai cikal bakal Universitas Tarumanagara Gedung candranaya
Pada tahun 1962, Berdirinya Sekolah Kejuruan Teknik Arsitektur pada 1 Oktober 1962. Kemudian sekolah ini menajdi Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur. Dan kini merupakan salah satu Jurusan Teknik Arsitektur Swasta tertua di Indonesia. Berdirinya Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Tekhnik Arsitektur dan Fakultas Bahasa Inggris. Kemudian fakultas – fakultas itu membentuk Universitas Tarumanagara
Tahun 1965, Sejalan dengan komitmen pendirian Yayasan Tarumanagara yang bergerak pada bidang pendidikan dan kesehatan, didirikanlah Fakultas Kedokteran pada 1 Oktober 1965
Tahun 1966, Gejolak politik terkait G-30-S/PKI membuat perkuliahan tidak berjalan lancar. Fakultas Bahasa Inggris terpaksa ditutup dan mahasiswanya disalurkan ke Fakultas Sastra, Universitas Indonesia
Pada tahun 1967 merupakan awal kebangkitan kembali UNTAR. Saat itu diresmikan penggunaan kampus Jalan S. Parman dengan upacara yang cukup meriah pada waktu itu. Peresmian itu dihadiri Wakil Gubernur DKI Jakarta Bapak Dr. R. Soewondo, yang kemudian pada tahun 1974 menjabat sebagai Ketua Yayasan Tarumanagara

Tahun 1992, secara resmi membukan Program Magister pada 1 Oktober 1992. Tahun 1994, UNTAR membuka Fakultas Psikologi dan Fakultas Seni Rupa dan Desain. Tahun 2002, berdirinya Fakultas Teknologi Informasi. Tahun 2006, berdirinya Fakultas Ilmu Komunikasi. Tahun 2007, peresmian Gedung Utama UNTAR dengan luas 31.632 meter persegi. Tahun 2009, dibukanya Tarumanagara Knowledge Center (TKC) Executive Lounge.  Tahun 2013, membuka Program Magister Teknik Arsitektur
Visi:
Menjadi Universitas Entrepreneurial Unggul yang Memiliki Integritas dan Profesionalisme di Asia Tenggara

 Misi:
1.     Menyelenggarakan pendidikan berlandaskan nilai-nilai Integritas, Profesional, dan Entrepreneurship (IPE).
2.     Menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan tridharma bagi seluruh sivitas akademika yang berlandaskan nilai-nilai integritas, profesional dan entrepreneurship.
3.     Menyelenggarakan kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan ilmu, teknologi, dan seni  secara berkesinambungan.
4.     Menyelenggarakan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri dalam rangka memperluas jejaring.